Selasa 20 Oct 2020 14:06 WIB

Pemilik Kartu Tani Kota Sukabumi Capai 90 Persen

Meski lahan pertanian di Kota Sukabumi terbatas, produktivitas akan dioptimalkan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Fuji Pratiwi
Salah seorang petani asal memperoleh Kartu Tani (ilustrasi). Sekitar 90 persen petani di Kota Sukabumi Jawa Barat sudah tercatat memiliki Kartu Tani.
Foto: Rizky Suryarandika/ REPUBLIKA
Salah seorang petani asal memperoleh Kartu Tani (ilustrasi). Sekitar 90 persen petani di Kota Sukabumi Jawa Barat sudah tercatat memiliki Kartu Tani.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sekitar 90 persen petani di Kota Sukabumi Jawa Barat sudah tercatat memiliki Kartu Tani. Di mana proses pendaftaran kartu tani makin digencarkan sejak Juli 2020 lalu hingga sekarang.

''Dari jumlah petani sekitar 1.400 orang, sekitar 90 persen di antaranya sudah memiliki Kartu Tani,'' ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Andri Setiawan, Selasa (20/10).

Baca Juga

Program Kartu Tani diluncurkan pemerintah pusat untuk memudahkan petani mendapatkan pupuk subsidi. Kartu Tani juga akan membuat distribusi bantuan pemerintah menjadi lebih tepat sasaran. Khususnya dalam distribusi pupuk subsidi karena akan lebih aman mengacu pada e-RDKK yang disusun by name dan by address.

E-RDKK adalah rencana definitif kebutuhan kelompok yang direkam secara elektronik. Dimana data kebutuhan kelompok tani berupa pupuk direncanakan dan didata dari setiap petani.

Andri mengatakan, mengutip pernyataan pemerintah pusat, Kartu Tani akan menjadi sarana bagi pemerintah dalam menyalurkan bantuan untuk petani. Bantuan ini bisa berlaku jangka panjang.

Para petani yang belum memiliki Kartu Tani kini datang ke penyuluh. Nantinya mereka akan mendapatkan penjelasan mengenai manfaat Kartu Tani.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menambahkan, Pemkot Sukabumi berharap para petani bisa terdaftar dalam program Kartu Tani. Hal ini dalam mempermudah proses penyaluran bantuan pemerintah agar tepat sasaran termasuk pupuk subsidi.

''Meskipun lahan pertanian di kota terbatas, kami akan optimal meningkatkan produktivitas sehingga ketahanan pangan warga bisa tetap terjaga,'' kata Fahmi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement