Sabtu 14 Nov 2020 01:20 WIB

Pameran Buku SIBF Gali Sejarah Arab

Peter Harrington Rare Books memamerkan 40 karya yang terinspirasi dari Arab

Rep: Eva Rianti/ Red: Esthi Maharani
Alquran
Foto: republika
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID,  TANGERANG -- Pameran Buku Internasional Sharjah (SIBF) 2020 menawarkan lebih dari 1,7 juta judul buku dari penerbit regional dan internasional kepada pecinta buku. Peter Harrington Rare Books ikut serta dalam SIBF untuk kedua kalinya.

Dalam kesempatan itu, Peter Harrington Rare Books yang berbasis di London Inggris memamerkan 40 karyanya yang berasal dari, atau terinspirasi oleh dunia Arab di Sharjah. “Kami telah menerima para ahli di berbagai bidang dan kami dapat menangani buku-buku yang berkaitan dengan Arab secara umum. Itu mengasyikkan dan merupakan kurva pembelajaran bagi kami, " ungkap Spesialis Senior Perusahaan dan Kepala Kataloger Katalog SIBF, Adam Douglas, dikutip dari Arab News, Jumat (13/11).

Perusahaan yang didirikan pada 1969 itu diketahui telah membangun reputasi yang kuat di industri buku antik untuk edisi pertama yang langka dan berharga serta manuskrip yang berkaitan dengan ragam genre, mulai dari travel, sastra, sejarah, serta sains.

"Banyak dari buku-buku ini berasal dari masa sebelum (muncul) bioskop dan rekaman suara. Tidak ada cara lain untuk mengakses seperti apa kehidupan (saat itu) kecuali melalui buku. Mungkin lukisan juga, tetapi dalam bidang orientalisme, Anda tidak yakin apakah Anda melihat pandangan hidup yang realistis (dalam lukisan), Anda melihat pemandangan romantis. Buku sering kali memiliki lebih banyak detail dan realisme di dalamnya," tutur Douglas.

Dalam pameran tersebut, lanjut Douglas, adapula Monumental Qur’an (1870). Dalam manuskrip besar berwarna merah jambu ini, orang dapat melihat deretan tulisan Arab yang sangat kecil, yang sebenarnya mewakili seluruh teks Alquran, ditandai dengan beberapa koreksi.

Douglas mencatat bahwa perlu satu tangan untuk membuat badan tulisan ini dengan hati-hati, dieksekusi dalam gaya Naskh, salah satu dari enam skrip utama kaligrafi Arab. Artinya 'salinan' dalam bahasa Arab, format Naskh yang mudah dibaca dan sederhana berasal dari abad ke-10. Dan biasanya digunakan oleh para juru tulis untuk menyalin teks administratif, sastra, dan Al-Qur'an.

Dengan pengulangan motif bunga emas yang berkilauan, ada elemen dekoratif halus pada hiasan dinding selebar kurang lebih enam kaki ini. Tempat produksinya adalah Mughal India. Kekaisaran Mughal berlangsung selama hampir tiga abad dan mencapai tingkat kehalusan dalam lanskap artistik dan arsitekturalnya di bawah perlindungan kerajaan. Melihat bagian bawah manuskrip, kolofon menunjukkan itu dibuat untuk kaisar terakhir Kekaisaran Mughal, Bahadur Shah II Zafar, yang juga seorang penyair dan penulis kaligrafi Sufi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement