Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Cahyo riski

Aku dan kerasnya fikiranku

Gaya Hidup | Wednesday, 23 Feb 2022, 19:47 WIB

Semakin dewasa justru semakin banyak hal yang sering di fikirkan, dan banyak yang sering di khawatirkan. Bukan tentang orang lain, tapi tentang sebuah rasa kekhawatiran tentang masa depan yang selalu menjadi nuansa kekhawatiran dalam kepala.

Di usia yang kedua puluh tahun ini banyak sekali kejutan-kejutan yang terkadang membuat aku ingin berkata “ah sudahlah”. Depresi, kesal, stress dan banyaknya keinginan yang belum terwujud menjadi makanan sehari-hari di usiaku saat ini.

“kok aku gini-gini aja ya”

“kenapa aku gak bisa sukses kaya teman-temanku”

“aku nanti mau jadi apa sih?”

“bahkan aku bingung sekarang aku ngapain sama hidupku”

“aku sanggup gak ya melewati semua proses ini” ungkap isi kepalaku dalam beberapa waktu terakhir.

Aku selalu berusaha, mencoba untuk membawa Santai, berusaha untuk menikmati setiap prosesnya, berusaha untuk enjoy everything. Namun, pikiran itu selalu bertengkar dengan isi kepala yang memaksa untuk menjadi dewasa.

fikiran itu selalu saja membelenggu seolah-olah khawatir dan ragu kalau diri ini tak sanggup untuk melewati proses pendewasaan ini. Di lain sisi ada satu suport sistem yang selalu berbisik pada hati kecilku “kamu pasti bisa brother”.

Bisikan itu yang selalu membuatku kembali bersemangat untuk menjalani proses. Fokus pada diri sendiri dan tak ingin bergantung kepada orang lain. Tak ingin banyak basa-basi apalagi hanya soal cinta. Selalu berusaha menjadi pribadi yang mandiri, selalu berusaha dan kerja keras, karena dunia ini cukup keras, jika kita hanya tidur untuk bermimpi tanpa bangun untuk mewujudkan mimpi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image